Water birth memiliki beberapa risiko untuk bayi. Kebanyakan risiko terjadi apabila air di dalam kolam terkontaminasi. Berikut ini adalah beberapa risiko water birth yang perlu diketahui untuk dijadikan pertimbangan:
1. Tenggelam
Saat melahirkan di dalam air, selalu ada risiko tenggelam bagi bayi yang baru lahir. Akibatnya, bayi akan terlalu lama berada di dalam air dan paru-parunya bisa terisi air.
2. Infeksi
Saat mengejan, Anda akan menggunakan otot yang dipakai untuk mengeluarkan tinja ketika BAB, sehingga Anda bisa saja mengeluarkan tinja saat persalinan. Hal tak terduga saat persalinan ini normal terjadi dan bidan biasanya akan segera membersihkannya.
Apabila Anda melahirkan dengan metode water birth dan hal ini terjadi, tinja mungkin mengotaminasi air yang digunakan untuk persalinan. Bayi baru lahir bisa saja menelan air tersebut, sehingga mungkin untuk terkena infeksi.
3. Radang paru-paru (pneumonia)
Meski belum didukung oleh hasil penelitian yang signifikan, bayi berisiko terkena radang paru atau pneumonia jika dilahirkan dengan metode water birth. Untuk mencegahnya, suhu air harus tetap terjaga pada kisaran 36−37 derajat Celsius dan bayi harus segera diangkat setelah lahir.
Pneumonia pada bayi yang terlahir dengan metode water birth biasanya terjadi pada 24−48 jam pertama. Salah satu penyebabnya adalah bayi menelan air yang telah terkontaminasi tinja.
4. Sindrom aspirasi mekonium
Risiko dari water birth berikutnya adalah bayi berisiko untuk terkena sindrom aspirasi mekonium. Kondisi ini terjadi ketika bayi sudah buang air besar sebelum lahir, dan cairan ketuban yang terkontaminasi kotoran dihirup oleh bayi sehingga menyebabkan masalah pernapasan.
Dokter dan bidan dapat mengenali hal ini ketika air ketuban pecah dan bercampur dengan mekonium yang umumnya berwarna hijau, kental, dan lengket.
Sangat penting untuk segera menghisap keluar cairan mekonium dari saluran pernapasan bayi begitu bayi keluar. Posisi ibu saat water birth harus disesuaikan agar tindakan ini dapat dilakukan segera.
5. Kerusakan tali pusat
Saat menjalani persalinan water birth, biasanya bayi akan segera diangkat ke permukaan. Namun, gerakan membawa bayi ke atas dengan cepat menimbulkan risiko robeknya tali pusat dan perdarahan, yang merupakan penyebab paling umum anemia pada bayi.